BITUNG - Pertemuan review rancana kontijensi penanggulangan penyakit berpotensi kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia (KKM-MD) di Pelabuhan Bitung dilaksanakan di Hotel Summer Kel. Bitung Timur Kec. Maesa Kota Bitung, (28/5/2019).
Pertemuan review rencana kontijensi penanggulangan penyakit berpotensi Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yg Meresahkan Dunia (KKM-MD) di Pelabuhan Bitung, diseleggarakan oleh Kementriaan Kesehatan RI Kantor Kesehatan kls. III Bitung.
Acara pertemuan diawali dengan pembacaan laporan pelaksanaan pertemuan oleh Ibu Prokla Tombiling (Staf Seksi Pengendalian Karantina), dilanjutkan sambutan oleh Kepala Kantor Kesehatan kls III Bitung Dokter Pinkan Pijoh, MPHM yang intinya, review sudah ada kontijensi di tahun 2014, sudah ada tim sebelumnya. Tapi karena tim tersebut sudah ada yang pindah tugas, jadi perlu diadakan peninjauan kembali dan perlu untuk di bentuk lagi.
Lanjutnya, yang menjadi koordinatornya adalah KSOP untuk mengkoordinir kembali pembentukan tim ini dan berkoordinasi dengan instansi lain yang termasuk dalam tim yang akan di bentuk.
"Saya mohon maaf apabila sebentar dalam rapat ada kekurangan - kekurangan dalam penyiapan kegiatan ini," ujarnya.
Pemaparan narasumber oleh Kementrian Kesehatan RI dr. Benget Saragih diantaranya,
a) Sekarang sudah ada 102 Kabupaten/Kota sudah memiliki dokumen kontijensi pintu masuk negara.
b) Penyelenggaraan kekarantinaan kesehatan di pintu masuk negara.
c) Latar belakang Globalisasi, Indonesia sebagai bagian dari masyarakat dunia, Public healt event di suatu lokasi yang menjadi ancaman, Berdampak kesehatan sosial ekonomi dan keamanan.
d) Penyakit infeksi emerging : Ebola di Afrika, Demam Lasa, Flu Burung dan Cacar Monyet.
e) Dasar hukum kekarantinaan kesehatan, The Internasional Health Regulation (IHR).
f) Penyelenggaraan kekarantinaan kesehatan, UU No. 6 tahun 2018 pemerintah pusat dan daerah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kekarantinaan kesehatan.
g) Kedaruratan kesehatan masyarakat.
h) Keamanan pangan.
i) Isu terkini kewaspadaan terhadap Monkeypox perawatan penderita Monkeypox dan pencegahan Monkeypox.
j) Upaya pencegahan di pelabuhan.
k) Dokumen karantina kesehatan : Alat angkut orang dan hewan.
Pemaparan review rencana kontijensi oleh kepala seksi pengendalian karantina dan surveylans epidemiologi Bpk. Rundstony J. D. Rundengan, SKM. M.Kes.
a) Kesiapsiagaan dan respon menghadapi kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia.
b) Kebijakan penanggulangan PHEIC di pelabuhan : Mekanisme operasional, Langkah pengawasan dan Standard operasional prosedur.
c) Penanggulangan berdasarkan tahapan :
- Tahap persiapan : Koordinasi, Penyusunan rencana operasional dan pemenuhan kebutuhan operasional.
- Tahap Pelaksanaan : Pengawasan keberangkatan dan pengawasan kedatangan.
d) Komando dan koordinasi data tindikator.
e) Jejaring kerja pembagian tugas dan kewenangan : Jejaring kerja dan Peran dari masing - masing instansi.
f) Monitoring, evaluasi, dan indikator : Monitoring, Mekanisme pelaporan, Evaluasi dan Indikator.
Acara diakhiri penandatanganan dokumen review kontijensi (REKON) oleh peserta yang hadir dan foto bersama sekaligus menandai berakhirnya kegiatan rapat.
Hadir dalam kegiatan, Mewakili Dandim 1310/Bitung Lettu Inf. Julen Kasiaheng (Danramil 1310-01/Bitung), Mewakili Danyon Marhanlan VIII Bitung Letda Mar. Basuki, Mewakili Kapolres Bitung Iptu Denni Kawulur, Perwakilan Kementrian Kesehatan RI Dokter Benget Saragih, M.Kes, Kepala Kantor Kesehatan kls III Bitung Dokter Pinkan M. Pijoh, MPHM, Kepala seksi pengendalian karantina dan surveilans epidemiologi Rundstony J. D. Rundengan, SKM, M.Kes, Perwakilan dari PELINDO IV Bitung F. Lengkong, Kabid Kedaruratan BPBD Bitung Denny Mantow, Pelaksana Bea dan Cukai Sarda Pratama, Kepala Seksi Keimigrasian Bitung Bpk. Fredrik J. S, Basarnas diwakili oleh Ibu Irenne Mananggo, S.Kep dan peserta tamu undangan.
No comments:
Post a Comment